Kelompok peretas Hacker Brain Cipher mengembalikan data dari Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang terkunci. Mereka memberikan tautan kunci dekripsi secara cuma-cuma. Meskipun demikian, mereka masih memberikan ancaman tambahan.
Kunci Dekripsi untuk Data PDNS 2
Dalam unggahan di akun X milik @stealthmole_int, perusahaan keamanan siber Singapura StealthMole menyatakan bahwa Brain Cipher sedang menunggu konfirmasi. Mereka menanti bahwa kunci dekripsi yang diberikan dapat berfungsi dan memulihkan data. “Kami sedang menunggu konfirmasi bahwa kunci tersebut berfungsi dan data telah dipulihkan. Setelah itu, kami akan menghapus data secara permanen,” tulis kelompok peretas tersebut pada Kamis, 4 Juli 2024.
Ancaman Publikasi Data oleh Brain Cipher
Kelompok peretas ini juga mengancam bahwa jika pihak yang diserang berhasil memulihkan data mereka sendiri atau dengan bantuan pihak ketiga, mereka akan mempublikasikan data tersebut. “Jika pihak tersebut menyatakan bahwa mereka telah memulihkan data secara mandiri atau dengan bantuan pihak ketiga, kami akan mempublikasikan data tersebut,” lanjut pernyataan dari Brain Cipher.
Pada 3 Juli 2024, Hacker Brain Cipher sempat meminta maaf dan berjanji akan memberikan kunci dekripsi. Mereka juga menjelaskan bahwa serangan tersebut tidak bermuatan politis. Serangan ini hanya bertujuan untuk memperoleh pembayaran.
Kronologi Serangan Ransomware
Serangan terhadap PDNS 2 dimulai sejak 20 Juni lalu. Ransomware Lockbit 3.0 berhasil mengunci data penting dalam sistem tersebut. Akibatnya, 282 institusi pemerintah pusat dan daerah terkena dampak, sehingga data mereka tidak bisa diakses. Para pelaku meminta tebusan sebesar US$8 juta atau sekitar Rp131,8 miliar untuk kunci dekripsi. Namun, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menegaskan bahwa mereka tidak akan memenuhi permintaan tersebut.
Brain Cipher membagikan tautan untuk mengunduh kunci dekripsi yang hanya berlaku untuk PDNS 2. Mereka juga memberikan instruksi penggunaan. Kelompok ini juga menyebutkan bahwa negosiasi akan menemui jalan buntu jika pihak yang diserang mengalihkan pembicaraan kepada pihak ketiga. “Kami menyimpulkan bahwa negosiasi telah berakhir ketika pihak terkait mengalihkan pembicaraan kepada pihak ketiga,” tegas Brain Cipher.
