Penentuan Awal Dzulhijjah 1445 H: Kemenag Tetapkan 8 Juni 2024
Jakarta – Kementerian Agama melalui Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam baru saja mengadakan seminar penting mengenai penentuan awal bulan Dzulhijjah 1445 H. Acara ini merupakan bagian dari persiapan sidang isbat yang akan menentukan awal bulan Dzulhijjah. Seminar tersebut dihadiri oleh para pakar astronomi, ulama, dan ahli falak.
Pentingnya Sidang Isbat dalam Kalender Islam
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A., membuka seminar dengan menjelaskan pentingnya sidang isbat. Sidang ini diperlukan untuk menentukan awal bulan-bulan penting dalam kalender Islam, seperti Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah. Kamaruddin menegaskan bahwa pemerintah tidak bertindak sebagai otoritas tunggal, melainkan sebagai fasilitator yang membantu para ahli dan ulama mencapai kesepakatan bersama.
Pemantauan Hilal oleh Ahli Astronomi
Dalam seminar tersebut, Cecep Nurwendaya, seorang ahli astronomi dari Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama, memaparkan hasil pemantauan hilal. Hilal dipantau pada Jumat, 7 Juni 2024, bertepatan dengan 29 Dzulqodah 1445 H. Cecep menjelaskan bahwa posisi hilal saat matahari terbenam di Indonesia menunjukkan ketinggian yang signifikan. Angka ketinggian hilal berkisar antara 8 hingga 15 derajat di beberapa wilayah.
Ijtimak dan Kriteria Hilal untuk Awal Dzulhijjah
Cecep juga menjelaskan bahwa ijtimak, yakni kondisi di mana bumi, bulan, dan matahari berada pada satu garis bujur, terjadi pada Kamis, 6 Juni 2024, pukul 19.37 WIB. Pada 29 Dzulqodah 1445 H di Jakarta, hilal sudah berumur 22 jam, yang dianggap cukup tua untuk diamati.
Kriteria baru yang disepakati oleh MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) menetapkan ketinggian hilal minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat. Berdasarkan kriteria ini, Cecep yakin hilal dapat diamati di seluruh Indonesia.
Keputusan Penentuan Awal Dzulhijjah 1445 H
Hasil perhitungan dan pemantauan hilal menunjukkan bahwa awal Dzulhijjah 1445 H akan dimulai pada Sabtu, 8 Juni 2024. Keputusan ini telah dihitung dan diprediksi dua tahun sebelumnya serta digunakan sebagai acuan dalam kalender resmi Indonesia. Informasi ini penting untuk mempersiapkan ibadah-ibadah yang berkaitan dengan bulan Dzulhijjah, termasuk Hari Raya Idul Adha.
Kesimpulan
Dengan adanya keputusan ini, diharapkan masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan lebih teratur dan terkoordinasi. Kementerian Agama terus berupaya menyediakan informasi yang akurat mengenai penentuan awal bulan-bulan penting dalam kalender Islam, sehingga pelaksanaan ibadah dapat berjalan tertib dan sesuai kesepakatan bersama.