Presiden Iran Kecelakaan Helikopter: Presiden Raisi dan Menlunya Tewas
Internasional

Presiden Iran Kecelakaan Helikopter: Presiden Raisi dan Menlunya Tewas

Mei 21, 2024

Dunia dilanda duka mendalam setelah Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dinyatakan tewas dalam kecelakaan helikopter yang tragis. Kecelakaan ini terjadi pada Minggu (19/5/2024) di wilayah pegunungan Azerbaijan Timur di tengah kondisi cuaca yang buruk. Lokasi kecelakaan tepatnya berada di kawasan hutan lindung pegunungan Dizmar dekat kota Varzaghan.

Detail Kecelakaan

Helikopter yang membawa Raisi dan delapan penumpang lainnya, termasuk pejabat tinggi Iran lainnya, mengalami kecelakaan di tengah cuaca buruk. Menurut laporan televisi pemerintah Iran, helikopter tersebut menabrak puncak gunung. Kepala Bulan Sabit Merah Iran, Pirhossein Koolivand, mengonfirmasi bahwa tim penyelamat telah menemukan lokasi jatuhnya helikopter. Sebanyak 73 tim penyelamat dikerahkan dalam upaya pencarian dan penyelamatan. Mereka dibantu anjing pencari, drone, personel militer, Garda Revolusi, dan polisi.

Namun, pencarian korban dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk kabut tebal dan medan yang sulit. Tim penyelamat harus bekerja sepanjang malam untuk mencapai lokasi kecelakaan. Koolivand menyatakan bahwa jasad-jasad para korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Jasad-jasad tersebut dipindahkan ke Tabriz, sebuah kota di barat laut Iran.

Dampak Nasional dan Internasional

Insiden ini mengakibatkan rasa duka yang mendalam di Iran dan di seluruh dunia. Berdasarkan konstitusi Iran, Wakil Presiden Mohammad Mokhber akan mengambil alih tugas kepresidenan. Pemilihan presiden baru akan diselenggarakan dalam waktu 50 hari. Mokhber berjanji akan melanjutkan tugas-tugas negara tanpa gangguan.

Selain itu, kecelakaan ini juga memicu respons internasional yang luar biasa. Para pemimpin dunia menyampaikan belasungkawa mereka. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengumumkan lima hari berkabung nasional. Belasungkawa juga disampaikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, yang memuji Raisi sebagai “politisi luar biasa.” Para pemimpin negara lain seperti Arab Saudi, Irak, Pakistan, India, dan Qatar juga turut menyampaikan duka cita mereka.

Kenangan tentang Raisi

Raisi, yang terpilih sebagai presiden pada tahun 2021, dikenal karena memperketat undang-undang moral di Iran. Ia juga memberangus aksi-aksi unjuk rasa antipemerintah dan mengupayakan perundingan nuklir dengan negara-negara besar dunia. Sejak terpilih, Raisi menjadi sosok yang kontroversial namun sangat berpengaruh dalam politik Iran. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menegaskan bahwa meski kehilangan Raisi, tidak akan ada gangguan dalam pengelolaan negara.

Reaksi Masyarakat

Masyarakat Iran, yang terpukul dengan kabar ini, mengadakan doa bersama. Banyak yang mengingat suasana berkabung saat Komandan Brigade Al Quds, Qasem Soleimani, tewas akibat serangan Amerika Serikat pada tahun 2020. Kematian Raisi membawa kembali kenangan akan masa berkabung nasional yang mendalam. Di berbagai kota, termasuk Mashhad yang merupakan kota asal Raisi, masyarakat menggelar doa bersama.

Respons Internasional

Selain itu, ungkapan belasungkawa datang dari berbagai pemimpin dunia. Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al-Sudani, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Emir Sheikh Tamin Bin Hamad Al-Thani dari Qatar menyampaikan duka cita mereka. Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut Raisi sebagai “politisi luar biasa yang seluruh hidupnya didedikasikan untuk mengabdi pada tanah airnya.” Putin juga menyoroti peran Iran sebagai sekutu utama Rusia sejak Moskow melancarkan serangan terhadap Ukraina pada tahun 2022.

Belasungkawa dari Arab Saudi dan Indonesia

Pemerintah Arab Saudi juga menyampaikan duka cita mereka. Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman menyampaikan belasungkawa kepada Wakil Presiden Mohammad Mokhber. Selain itu, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi juga mengucapkan duka cita. Melalui akun media sosialnya, Retno mengenang pertemuan terakhirnya dengan Menlu Amir-Abdollahian di forum OKI di Banjul, Gambia, dua pekan lalu.

Rapat Luar Biasa di Iran

Dalam negeri, tiga cabang pemerintahan Iran – eksekutif, legislatif, dan yudikatif – menggelar rapat luar biasa. Pertemuan ini juga dihadiri oleh Wakil Presiden Mohammad Mokhber yang kini menjabat sebagai presiden sementara. Mokhber menegaskan bahwa mereka akan mengikuti jejak Raisi dalam menjalankan tugas-tugas negara tanpa gangguan. Pemerintah Iran juga berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan transisi kepemimpinan berlangsung dengan lancar.

Peran Ayatollah Ali Khamenei

Ayatollah Ali Khamenei, yang memiliki otoritas tertinggi di Iran, menugaskan Mohammad Mokhber untuk menjalankan tugas sebagai presiden sementara. Ia mengumumkan lima hari berkabung publik untuk menghormati Raisi. Khamenei menegaskan kepada rakyat Iran bahwa tidak akan ada gangguan dalam pekerjaan negara. Ia juga meminta mereka untuk tetap tenang dan berdoa untuk keselamatan para korban. Khamenei juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Raisi dan keluarga korban lainnya.

Solidaritas dari Pakistan

Selain itu, Pakistan mengumumkan hari berkabung nasional sebagai tanda penghormatan kepada Raisi. Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menyatakan bahwa bendera Pakistan akan dikibarkan setengah tiang sebagai tanda solidaritas terhadap Iran. Ungkapan belasungkawa dan penghormatan ini menunjukkan betapa besar dampak yang ditinggalkan oleh Raisi di kancah internasional.

Solidaritas dan Doa Masyarakat Iran

Masyarakat Iran menunjukkan solidaritas yang kuat. Mereka mengadakan berbagai acara doa bersama, mengenang jasa-jasa Raisi dan pejabat lainnya yang tewas dalam kecelakaan ini. Di Teheran dan kota-kota besar lainnya, ribuan orang berkumpul untuk berdoa dan memberikan penghormatan terakhir. Suasana berkabung sangat terasa, mengingatkan pada masa-masa ketika Iran kehilangan tokoh-tokoh besar lainnya.

Penutup

Kecelakaan ini telah mengguncang Iran dan dunia internasional. Sebagai seorang presiden yang kontroversial namun berpengaruh, Raisi meninggalkan jejak yang mendalam dalam politik Iran. Masyarakat Iran, bersama dengan komunitas internasional, bersatu dalam duka dan doa. Mereka berharap agar para korban mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan. Transisi kepemimpinan yang damai dan stabil menjadi harapan utama rakyat Iran. Sementara itu, mereka terus mengenang dan menghormati jasa-jasa Raisi.

Dengan lima hari berkabung nasional yang diumumkan oleh Ayatollah Ali Khamenei, rakyat Iran dan dunia internasional memiliki kesempatan untuk merenungkan dampak dari kepemimpinan Raisi. Kejadian ini mengingatkan pentingnya keselamatan dan stabilitas dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Duka yang mendalam ini diharapkan menjadi momentum bagi Iran untuk bangkit dan melanjutkan perjuangan demi kemajuan dan kemakmuran bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *