Dominasi Kuat Koalisi Indonesia Maju di Jakarta dan Jawa Barat: Untuk Apa?
Politik

Dominasi Kuat Koalisi Indonesia Maju di Jakarta dan Jawa Barat: Untuk Apa?

Agu 5, 2024

Koalisi Indonesia Maju (KIM) menghadapi tantangan dalam mengusung calon pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Jakarta dan Jawa Barat (Jabar). Meskipun ada beberapa perbedaan dalam pengusungan bakal calon, para elite partai yang tergabung dalam KIM menegaskan bahwa koalisi yang terbentuk untuk Pilpres 2024 akan tetap solid dalam menghadapi Pilkada 2024. Salah satu contoh perbedaan tersebut terlihat di Pilkada Banten. Di sana, Partai Golkar dan Gerindra memiliki pandangan berbeda terkait calon yang akan diusung.

Koalisi Indonesia Maju Permanen Hingga 2045

Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar, Idrus Marham, menegaskan bahwa KIM disiapkan sebagai koalisi permanen yang berkomitmen hingga tahun 2045. Menurutnya, KIM memiliki visi dan misi jangka panjang yang membuatnya menjadi koalisi yang solid dan berkesinambungan. Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar, menambahkan bahwa tidak ada pihak yang boleh mengganggu soliditas koalisi pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024.

Strategi Pemenangan di Pilkada 2024

Airlangga juga menyatakan bahwa Koalisi Indonesia Maju akan berupaya mendominasi Pilkada 2024 dengan mengawal kader-kader koalisi. Contohnya adalah pengusungan duet petahana Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak di Jawa Timur. Lima partai dalam KIM, yaitu Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, dan PSI, telah memberikan rekomendasi kepada Khofifah dan Emil untuk maju kembali di Jatim.

Tantangan di Jakarta dan Jawa Barat

Namun, kekompakan KIM menghadapi tantangan di Jakarta dan Jabar. Menjelang pendaftaran calon kepala daerah pada 27 Agustus 2024, KIM belum mengumumkan pasangan calon yang akan diusung di dua wilayah strategis tersebut. Airlangga menyatakan dukungan Golkar untuk Dedi Mulyadi sebagai calon gubernur Jabar. Sebelumnya, beberapa elite partai menginginkan Ridwan Kamil maju di Jabar. Ridwan Kamil sendiri diinginkan mayoritas partai di KIM untuk maju di Jakarta guna menghadapi Anies Baswedan.

Koalisi Indonesia Maju “Plus” untuk Menambah Kekuatan

Untuk mengatasi tantangan pencalonan demi memenangkan Pilkada di Jakarta, Jabar, dan Jawa Tengah (Jateng), KIM membentuk KIM “Plus” dengan menambah partai politik baru. Sufmi Dasco Ahmad, Ketua Harian Partai Gerindra, menyatakan bahwa KIM Plus akan memutuskan pencalonan secara bersama-sama. Dasco juga menambahkan bahwa partai di luar koalisi akan bergabung di daerah-daerah tertentu.

Pentingnya Menguasai Jawa Barat dan Jakarta

Menguasai Jabar sangat penting karena basis suara yang besar. Berdasarkan data KPU, jumlah pemilih di Jabar mencapai 35.714.901, jauh lebih besar dari Jakarta yang hanya 8.252.897 pemilih. Dedi Kurnia Syah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), menyatakan bahwa Golkar tidak ingin kehilangan elektoral di Jabar hingga 2029.

Jakarta tetap menjadi magnet politik meskipun bukan lagi ibu kota negara. Pengamat politik Ujang Komarudin dan Agung Baskoro menilai bahwa berhasil menguasai Jakarta memberikan kebanggaan dan tiket menuju kontestasi pilpres. Meskipun dari jumlah pemilih, Jakarta masih kalah jauh dari Jabar, Jatim, Jateng, dan Banten.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *